Perkembangan ilmu dan teknologi kefarmasian menumbuhkan perkembangan ketrampilan kefarmasian sebagai profesi. Pendidikan dan pengembangan kefarmasian perlu diarahkan untuk dapat menghasilkan tenaga teknis kefarmasin yang memiliki ilmu pengentahuan/ilmu kefarmasian yang mendalam dan menguasai metode ilmiah, serta menerapkannya dalam asuhan kefarmasian kepada pasien, baik sebagai individu , keluarga dan kelompok masyarakat tertentu. Perubahan kurikulum pendidikan kesehatan yang berbasis pada kompetensi memberikan implikasi pada berbagai perubahan termasuk dalam kesiapan tenaga pembimbing klinik dalam memberikan bimbingan agar mencapai kompetensi yang berstandart. Peran Clinical Instructure (CI) sangat penting dalam setiap tahapan terutama tatanan klinik atau lapangan. Rasio jumlah mahasiswa dengan pembimbing turut berperan dalam meningkatkan kompetensi.
Sebagai upaya memenuhi kompetensi tersebut, Poltekes Kemenkes Surakarta Jurusan D3 Farmasi bersama RSU Islam Klaten menyelenggarakan Workshop Pembelajaran Klinik “Implementasi Farmasi Klinis Bagi Tenaga Teknis Kefarmasian di sarana Pelayanan Kefarmasian” pada 24 April 2024 di Hall RSU Islam Boyolali. Jumlah peserta workshop 25 orang yang merupakan Pembimbing Klinik Farmasi di Kabupaten Boyolali. Pembicara : Sih Rini Handajani, M.Mid (Konsep Dasar Pembelajaran Klinik Perceptorship), Apt. Nur Atikah., S. Farm. MSc (Penyampaian target kompetensi PK TTK di RS dan Puskesmas), Apt. Dwi Joko Yulianto, S. Farm. M. Farm (Implementasi pembelajaran klinik)