Pelatihan gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan perjalanan akhir dari berbagai penyakit yang berhubungan dengan traktus urinarius dan ginjal, dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible sehingga tubuh gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit. Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang mulai perlu dialisis adalah penyakit ginjal kronik yang mengalami penurunan fungsi ginjal dengan LFG < 15 mL/mnt. Pada keadaan ini fungsi ginjal sudah sangat menurun sehingga terjadi akumulasi toksin dalam tubuh yang disebut uremia. Pada keadaan uremia dibutuhkan terapi pengganti ginjal untuk mengambil alih fungsi ginjal dalam mengeluarkan racun tubuh sehingga tidak terjadi gejala yang lebih berat (Konsensus Dialisis – PERNEFRI 2003, hal : 14).
Data program Indonesian Renal Registry (IRR) 2007-2014 menunjukkan jumlah pasien penyakit ginjal kronik yang baru di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, pasien baru sebanyak 4.977 orang dan meningkat menjadi 17.193 orang sedangkan pasien aktif sebanyak 1.885 orang meningkat menjadi 11.689 orang. Prevalensi Gagal Ginjal Kronis (GGK) berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥15 tahun menurut karakteristik provinsi jawa tengah, Riskesdas 2018 sebanyak 96.794. Sedangkan jumlah pasien baru hemodialisis tahun 2018 berdasarkan laporan 11 th Report Of Indonesian Renal Registry 2018 sebesar 6%. Data di RSU Islam Klaten pasien gagal ginjal tahun 2022 rawat inap sebesar 389 pasien sedangkan rawat jalan sebanyak 52.543.
Bekerjasama dengan pengurus pusat IPDI (Ikatan Perawat Dialisis Indoensia) dan Pernefri (Perhimpunan Nefrologi Indonesia) wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta RSU Islam Klaten menyelanggarakan pelatihan Dialisis Bagi Perawat Dialisis di Rumah Sakit dan Klinik Khusus Dialisis Angkatan VII dilaksanan tanggal 05 September 2023 sd 20 Januari 2024 diikuti 25 peserta dari rumah sakit dari berbagai wilayah Indonesia.